Jumat, 20 Juli 2012

Hal hal yang disunahkan ketitak berbuka


1. Bersegera ifthar ketika telah tiba waktunya.
Rasulullah Muhammad SAW
bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Senantiasa manusia dlm kebaikan selama mereka menyegerakan ifthar .”
Al-Imam Ibnu Daqiq Al-‘Ied t
mengatakan: “Dalam hadits ini merupakan bantahan terhadap orang2 Syi’ah yg mengakhirkan buka puasa hingga tampak bintang-bintang.”
Keutamaan bergegas utk berbuka ketika telah tiba waktunya:
a. Mengikuti Sunnah Rasulullah Muhammad SAW
b. Bersegera utk berbuka ketika telah tiba waktu merupakan akhlak para Nabi
Sebagaimana hadits yg diriwayatkan oleh Abud-Darda’
sesungguh Nabi
bersabda:

ثَلاَثٌ مِنْ أَخْلاَقِ النُّبُوَّةَ تَعْجِيْلُ اْلإِفْطَارِ وَتَأْخِيْرُ السُّحُوْرِ وَوَضْعُ الْيَمِيْنِ عَلَى الشِّمَالِ فِي الصَّلاَةِ
“Tiga termasuk akhlak kenabian : mensegerakan berbuka mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dlm shalat.”
c. Menyelisihi Yahudi dan Nashrani
Mengakhirkan berbuka hingga tampak bintang-bintang merupakan perbuatan Yahudi dan Nashrani . Sedangkan kita dilarang menyerupai mereka oleh krn itu bersegera utk berbuka puasa ketika telah tiba waktu termasuk menyelisihi perbuatan mereka. Hal ini berdasarkan hadits yg diriwayatkan Abu Hurairah z
dari Nabi Muhammad SAW
beliau bersabda:

لاَ يَزَالُ الدِّيْنُ ظَاهِرًا مَا عَجَّلَ النَّاسُ الْفِطْرَ لأَنَّ الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى يُؤَخِّرُوْنَ
“Agama ini senantiasa tampak selama manusia bersegera utk berbuka puasa krn Yahudi dan Nashrani mengakhirkan .”
Al-Imam Sarafuddin Ath-Thiibi t
berkata: “Dalam sebab ini ’} menunjukkan bahwa penopang agama yg lurus ini dgn menyelisihi musuh-musuh dari Yahudi dan Nashrani dan sesungguh mencocoki mereka merupakan keretakan dlm agama.”

2. Bacaan ketika berbuka
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar c
beliau berkata: Rasulullah n
apabila berbuka beliau mengatakan:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Rasa haus telah pergi dan urat-urat telah terbasahi serta mendapat pahala insya Allah.”
3. Berbuka dgn ruthab bila tdk dijumpai mk berbuka dgn tamr dan bila tdk ada mk dgn minum air.
Sebagaimana mengikuti amalan Nabi Muhammad SAW
yg diriwayatkan oleh Anas bin Malik z
beliau berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٍ فَعَلَى ثَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
“Rasulullah SAW
berbuka dgn ruthab sebelum melaksanakan shalat mk jika tdk ada ruthab dgn tamr jika tdk ada mk beliau berbuka dgn meneguk air.”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management