1.kentongan
kentongan digunakan untuk memanggil orang-orang untuk berkumpul(saat ini masih digunakan di desa-desa), biasanya untuk acara adat, hajat, atau sekedar acara bersih desa. kentongan juga masih digunakan untuk ronda malam.
2.
Bedug
bedug digunakan untuk acara keagamaan, di asia
(kecuali jepang) bedug digunakan di masjid-masjid untuk panggilan kaum musim
dalam menjalankan peribadatan (saat ini di kota-kota besar seperti jakarta
bedug sudah jarang digunakan, diganti dengan pengeras suara moderen).Di jepang bedug juga digunakan untuk aktivitas keagamaan, tapi tentu saja bukan hanya komunitas muslim yang menggunakan bedug disana,hampir semua masyarakat jepangmenggunakannya hingga kini.
3.lonceng
lonceng digunakan manyarakat eropa dan kaum nasrani (untuk penanda waktu di gereja-gereja) dan mayarakat asia khususnya china dan umat budha (untuk acara-acara peribadatan, biasanya terdapat di kuil-kuil dan tempat ibadah lainnya).
4.Daun Lontar
Pada zaman yang lebih maju, orang mulai menggunakan bahasa tulisan sebagai alat komunikasi. Kegiatan surat-menyurat di Indonesia telah dimulai sejak masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram. Walaupun pada masa itu kegiatan tersebut masih terbatas pada kegiatan surat-menyurat antar kerajaan. Mereka menggunakan kulit kayu serta kulit bambu sebagai bahan untuk menulis.
Akan tetapi, yang lazim dipakai untuk menulis surat pada tempo dulu lebih dominan daun lontar. Namun ada juga yang menggunakan bambu, tulang binatang, labu hutan, rotan, dan lempengan batu (dikenal dengan nama prasasti). Oleh karena itu, ahli sejarah sering menemukan peninggalan sejarah yang berupa prasasti dan catatan dalam daun lontar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prasasti merupakan piagam yang tertulis pada batu, tembaga, dan sebagainya. Prasasti merupakan sumber sejarah terpenting untuk mengungkap peristiwa masa lalu. Hal ini disebabkan karena prasasti adalah dokumen tertulis yang orisinil dari peninggalan masa lalu tersebut. Berdasarkan Matrical Eulogitic Inscription, Mc. Dannel, Sanskrit Dictionary, prasasti dapat berarti tulisan dalam bentuk puisi yang berupa pujian. Selain itu, prasasti juga berarti anugerah, karena prasasti dalam arti pujian itu didasarkan atas anugerah yang diberikan seorang raja kepada rakyatnya. Oleh karena itu, prasasti dalam arti anugerah itu, disebutkan berlakunya hak istimewa yang turun-menurun. Istilah untuk itu dalam Negara Kertagama disebut purwasarirareng prasatyalama tan rinaksan iwo, yang berarti hak-hak istimewa yang sejak dahulu dilindungi oleh prasasti kuno.
Pada zaman yang lebih maju, orang mulai menggunakan bahasa tulisan sebagai alat komunikasi. Kegiatan surat-menyurat di Indonesia telah dimulai sejak masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram. Walaupun pada masa itu kegiatan tersebut masih terbatas pada kegiatan surat-menyurat antar kerajaan. Mereka menggunakan kulit kayu serta kulit bambu sebagai bahan untuk menulis.
Akan tetapi, yang lazim dipakai untuk menulis surat pada tempo dulu lebih dominan daun lontar. Namun ada juga yang menggunakan bambu, tulang binatang, labu hutan, rotan, dan lempengan batu (dikenal dengan nama prasasti). Oleh karena itu, ahli sejarah sering menemukan peninggalan sejarah yang berupa prasasti dan catatan dalam daun lontar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prasasti merupakan piagam yang tertulis pada batu, tembaga, dan sebagainya. Prasasti merupakan sumber sejarah terpenting untuk mengungkap peristiwa masa lalu. Hal ini disebabkan karena prasasti adalah dokumen tertulis yang orisinil dari peninggalan masa lalu tersebut. Berdasarkan Matrical Eulogitic Inscription, Mc. Dannel, Sanskrit Dictionary, prasasti dapat berarti tulisan dalam bentuk puisi yang berupa pujian. Selain itu, prasasti juga berarti anugerah, karena prasasti dalam arti pujian itu didasarkan atas anugerah yang diberikan seorang raja kepada rakyatnya. Oleh karena itu, prasasti dalam arti anugerah itu, disebutkan berlakunya hak istimewa yang turun-menurun. Istilah untuk itu dalam Negara Kertagama disebut purwasarirareng prasatyalama tan rinaksan iwo, yang berarti hak-hak istimewa yang sejak dahulu dilindungi oleh prasasti kuno.
5.Asap
bangsa Indian di Amerika. Asap dapat digunakan untuk
mengirimkan informasi rahasia kepada teman maupun lawan. Dalam berkomunikasi
menggunakan asap, tidak ada kode-kode yang baku sehingga tidak semua orang
dapat membaca maksud dari kepulan asap yang dikirim.
0 komentar:
Posting Komentar